Lets Talk about Sumba

Lokasi

Pertama, Sumba adalah sebuah pulau.
Kedua, Sumba bukan Sumbawa.
Ketiga, Sumba berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Jadi Sumba yang mau gw ceritain kali ini adalah nama sebuah pulau di provinsi Nusa Tenggara Timur, bukan pulau Sumbawa yang berada di provinsi Nusa Tenggara Barat

Inget Sumba bukan Sumbawa, ini penting soalnya masih banyak orang yang suka keliru bahkan nyamain antara Sumba dan Sumbawa. Nah sekarang sudah tau kan. Jangan sampai keliru lagi, Lanjuttt…

screen-shot-2016-12-27-at-12-49-54-pm

Cara Kesini

Ada beberapa cara supaya kalian bisa sampai di pulau sumba. Pintu masuk Sumba berdasarkan pengalamn gw kmrn kesana sih ada di 2 wilayah

Sumba Barat Daya, kota Tambolaka
Kalian bisa ke Sumba lewat kota ini dengan menggunakan pesawat langsung dari Bali. Atau dari ibukota provinsi NTT, Kupang. Kalian bisa milih naik pesawat garuda atau lion air) Harga normal pesawatnya sekitar 800 ribu kalau dari Denpasar
Ada juga opsi naek kapal ferry buat yg dananya tipis atau lebih suka jalur yang menantang, Caranya naeklah ferry dari Pelabuhan sape di Bima NTB ke pelabuhan Waikelo di Sumba Barat Daya. Lumayan lah mengarungi lautan lepas selama 10 jam, ga berasa kok minum obat tidur aja biar bangun bangun sudah sampai di Sumba

Sumba Timur, Kota Waingapu
Masih sama pilihan transportasinya, bisa naik pesawat dari Bali atau dari Kupang. Penerbangannya ada setiap hari jadi tenang aja, bisa berangkat dan pulang hari apa saja. Kalau terbang dari kupang lebih murah, sekitar 400an ribu.
Pilhan kapal ferry juga ada, dari pelabuhan tenau Kupang, harga tiketnya 2ooan ribu tapi perjalanannya 24 jam, obat tidur si ga cukup kalau buat yang ini. hehe

Nginap Dimana ??

Waingapu
Di kota ini rekomendasi gw adalah hotel  Elvin, kemarin gw nginep 2 malam di hotel ini, cuma 200 ribu semalam untuk kamar standar 2 bed, kipas angin, kamar mandi dalam + free breakfast. Kamarnya gede banget. Hotelnya bersih dan berada di jalan utama kota Waingapu. Satpam di hotel ini juga baik, bahkan dia mau minjemin motornya buat kita sewa. Namanya mas Alan (081237529028). Kalau kalian ke hotel ini dan ketemu dia, titip salam dari Moga

Tambolaka
Gw ga nginep di hotel waktu 5 hari di kota ini. Karena ada temen bokap yang rumahnya jadi tempat nginep gw. Tapi ada 1 hotel yang kayaknya cukup terkenal namanya Hotel Sinar Tambolaka. Hotel ini juga berada di jalan utama Kota Tambolaka jadi aksesnya mudah.

Waikabubak
Ada satu lagi kota di Sumba yang bisa dijadikan pilihan buat nginap, tapi gw ga sempet nginap disana sih. Kota ini lebih ramai daripada Waingapu dan Tambolaka, jadi mungkin ada banyak pilihan hotel juga disini

Nihiwatu Resort
Nah ini buat yang yang liburan ke Sumba bawa duit satu koper. Menginaplah kalian kesini, Resort nomer satu di dunia. Silahkan cek harganya disini. Paling murahnya $650 minimal nginap 3 hari. Mantap. Pake dollar loh ga pake rupiah. Jangan shock, namanya juga Resort nomer 1 sedunia. (Gw ga nginep disini, cuma ngasi tau aja)

Kemana Aja ?

Kalau udah di Sumba tinggal kita pilih mau kemana. Gw kasi beberapa tempat yang kemaren sempet gw kunjungi. Di mulai dari

Sumba Timur, Waingapu

Sumba Timur itu kering banget. Savana dimana dimana dan rerumputan coklat serta kuda liar dan sapi bakal jadi pemandangan kalian disepanjang perjalanan menuju spot spot keren di disini. Berikut ini beberapa spot yang kemaren gw sempet datengin

1. Wairinding

Yang paling wajib banget buat dikunjungi di sini menurut gw adalah bukit wairinding. Tempat ini udah terkenal banget di sosmed. Cuma sekitar 45 menit ke arah barat dari kota Aaingapu, naik motor sewaan juga bisa kok. Lokasi ada di pinggir jalan belakang rumah warga warna biru pas belokan. Deket. Kesini berasa ke planet lain. Dateng kesini pas musim panas kalau pengen liat warna eksotis rerumputan di bukitnya atau dateng pas musim hujan kalau pengen liat bukit menghijau kayak bukit di teletubies

IMG_7398.JPG
Bukit Wairinding

2. Air Terjun Waimarang

Setelah berpanas panas ria di bukit Wairinding, ada satu tempat buat ngadem di arah timur kota Waingapu, nama daerahnya Melolo sekita 1,5 jam perjalanan, dan kalian akan menemukan air terjun yang bernama Waimarang. Air terjunnya sih kecil, yang seru ada lagunanya yang berwarna hijau dan sangat dalam. Perjuangan ke air terjun ini lumayan si. Setelah Parkir motor di atas bukit kita perlu treking menuruni bukit dan jalannya jelek. Jadi berhati hatilah.

IMG_7452.JPG
Air Terjun Waimarang

3. Desa Adat Rende

Berkunjunglah ke tempat ini, karena disini kalian bisa ngeliat salah satu kampung adat di Sumba Timur. Disini kalian bisa ngeliat rumah rumah dan makam makan dari raja kerajaan rende yang terbuat dari batu dan besar banget.

IMG_7488

4. Pantai Walakiri

Walakiri itu sejalur kalau lo mau ke air terjun waimarang. Jadi abis dari air terjun dan mau balik ke arah kota Waingapu, mampir lah dulu ke pantai yang hits dengan pohon mangrove yang bentuknya kayak cewek lagi nari. Nyore disini enak banget sih sambil minum kelapa muda yang langsung diambil dari pohonnya sama bocah yg rumahnya di pinggir pantai ini. hehe

IMG_7543.JPG
Si Mangrove Menari

Sumba Barat Daya, Tambolaka

Sumba barat daya punya lebih banyak pantai yang mempesona menurut gw, dan berikut ini pantai pantai disana yang sempat gw kunjungi

1. Pantai Kita

Namanya pantai kita karena ini pantainya orang orang sana terus dinamain aja pantai kita. Simpel banget yak. Waktu gw baru sampe di tambolaka. Gw langsung di ajak ke pantai ini sama Dino dan Eric. Ga jauh dari kota Tambolaka cuma setengah jam aja. Kalau bingung mau kesini minta tolong warga aja, semuanya pasti tau lokasi pantai ini. Garis pantainya lumayan panjang, ombak ga terlalu besar, pantai putih lembut, enak banget buat main main air sore sore sambil nunggu sunset

IMG_7640
Me and You, in the future *edisi baper

2. Pantai Batu Tiga dan Bwanna

Pantai Batu Tiga dan Bwanna lokasinya ga terlalu jauh. Tapi kalau dari Tambolaka lumayan juga si perjalanan kesini, mungkin hampir 2 jam. Arahkan kendaraanmu ke kecamatan Kodi buat sampai ke lokasi pantai ini. Kalau pantai batu tiga ada tebing yang tinggi banget dan epic kalau di jadiin background photo di Pantai Bwana ada karang yang punya lubang gede banget dan itu EPIC. Kayak gerbang ke dunia laut. haha

IMG_7684
Pantai Batu Tiga
IMG_7716.JPG
Pantai Bwanna dari Jauh
IMG_7763
Oca dan Della di depan Bwanna Gate. haha

3. Kampung Adat Rotenggaro

Kalau di Sumba Timur ada kampung adat Rende, di Sumba Barat Daya ada yang namanya Rotenggaro. Bedanya disini atap rumahnya tinggi tinggi banget dan lokasinya di pinggir laut jadi kalau di foto lebih kece gitu.

IMG_7802

4. Danau Weekuri

Dari semua tempat diatas mungkin ini yang wajib banget didatengin kalau di Sumba Barat Daya. Sebenernya ini bukan danau dan lebih tepat disebut Laguna. Air dari lautan masuk kedalam laguna ini lewat sela sela tebing karang. Pecahan surga jatuh ditempat ini bung, indah banget warna air lagunanya. Bening kayak Chelsea Islan. 😀

IMG_7837.JPG
Naik ke atas buat liat keindahan danau ini

5. Pantai Mandorak

Lanjutin perjalananmu ga jauh dari danau Weekuri ke Pantai Mandorak, karena sunset dari pantai ini ini bagus lo. Pantai ini juga unik karena walau kecil tapi diapit sama karang besar di kanan kiri gitu. Warna airnyapun biru bening. Ada Villa pribadi punya warga prancis persis disamping pantai.

IMG_7922.JPG
Pantai Mandorak ada dibalik karang itu.
IMG_7934.JPG
Sisi lain Pantai Mandorak, Tebing dan pantai lain di kejauhan

Nah itu dia bahasan kali ini tentang Sumba, masih ada beberapa hal lain yang mau gw tulis tentang sumba di tulisan berikutnya. Tunggu ya. Atau kalian mau lihat sedikit dokumenter selama gw di sumba, tapi baru yang Sumba TImur aja si. Silahkan. hehe

#ceritaanakresign part 2 : Kalian Harus Tahu dimana Soe Berada

#ceritaanakresign part 2 : Kalian Harus Tahu dimana Soe Berada

Soe

Tujuan jalan jalan gw hari itu adalah kota Soe. Pasti ada yang ga tahu dimana letak kota yang namanya ga pernah dibahas dibuku pelajaran IPS waktu kita SD  ?
Screen Shot 2016-12-04 at 7.57.15 PM.png

Nah bisa dilihat di peta diatas, Soe itu kota kecil banget yang berjarak kurang lebih 100 kilometer dari kota Kupang. Ga jauh kok. Hampir kayak Jakarta-Bandung. Lokasi ke arah timur, kalau kalian nerusin lagi ke semakin ke timur kalian akan sampai di kota Atambua, perbatasan Indonesia dan Timor Leste

Kota ini kecil banget, asli deh. Tapi tenang disini warung padang masih ada kok. Jadi bagi kalian yang demen rendang tetep bisa makan disini. Harganya pun murah ga mahal. Nanti aku ceritain soal makanannya.

Kalau kalian mau ke Soe, lebih baik sewa mobil pribadi dari kupang. Angkutan umum ada sih, tapi jarang. Kalau nekat bawa motor juga bisa, tapi gw ga nyaranin. Tepos ntar pantat. haha

Jadi, gw punya temen SMP juga yang ternyata dia kerja di Soe. Di kantor BPS, kita panggil dia Abes, karena nama panjangnya Ayu Bestari. Ceritanya Dhika dikasi tahu Abes kalau di Soe ada aliran sungai bagus banget, si Abes baru kesana dan tempat itu masih belum terlalu ramai. Pas dhika ngasi lihat foto tempat itu dari Abes, Gw langsung oke-in. Berangkat cuy…

IMG_7151.JPG
ahh ini orangnya, si Abes

Perjalanan

Pagi itu Koko sudah datang ke rumah Dhika, jam 7 pagi. Kita tepat waktu dan ga ketiduran lagi kayak kemaren. Hari ini Rises ga bisa ikut kita ke Soe jadi kita cuma bertiga ditambah Abes yang sudah nunggu disana.

Mobil langsung dikebut koko ke arah kota Soe. Gw pernah ke kota ini dulu bareng keluarga waktu masih tinggal di Kupang. 10 tahun yang lalu. Sepanjang perjalanan gw terus ngeliatin sekitar dan berusaha nginget jalanan. Hasilnya zonk. Gw sama sekali ga inget lagi sama jalanan ini. Hahaha

Mobil terus menyusuri jalanan yang mulai menanjak dan berkelok kelok. Lokasi Soe ini emang berada di dataran tinggi, beda dari Kupang yang dipinggir  pantai. Jalanan ga terlalu sepi waktu itu. Dan koko bawa mobil dengan Gila, macam pembalap F1.

“bro stop dulu di depan situ” minta gw ke koko
“Istirahat bentar sekalian foto foto. Bagus banget nih, apa nama tempatnya?”
“Takari” jawab koko

Jadi kita masih setengah jalan ke Soe, gw minta koko berhenti sebentar di pinggir jalan karena pemandangannya minta banget difoto, instagram-able kata anak anak jaman sekarang mah.

img_20161016_080050.jpg
Takari. Pasirnya sungai bagus
img_20161016_080229.jpg
ini angle yang orang bilang instagram-able 🙂

Tiba di Soe

Mobil Avanza koko kembali ngebut menuju Soe, sekitar 1 jam lebih kita sudah sampai tapi kita belum tahu di kosan si Abes. Mampir lah dulu kita ke pom bensin.

“Kaka, tahu GOR yang nama ini ? koko tiba tiba nanya ke mbak mbak POM Bensin
“Oh itu tinggal lurus sa dari sini, ada acara apa adik?” balik nanya mbak itu ke koko
“Katong mau ketemu teman” (Katong=kita)
“Siapa nama temannya ?”

Busettt denger mbaknya nanya itu gw langsung mikir, emang orang di kota ini saling kenal semua ya ? bisa langsung nanya gitu. keren banget kalau kenal. bisa kenal semua orang di satu kota. (Nantinya gw tahu di salah satu kota yg jadi tempat tujuan gw di jalan jalan kali bener bener 1 kota orang orangnya saling kenal semua. Di jakarta boro boro, tetangga kosan aja ga kenal)

Ternyata setelah mbaknya nanya ke salah satu temennya dia ga kenal sama Abes, tapi dia tetep nunjukin arah jalan yang kita tanyain. Mbaknya sih ramah banget, gw suka. Maksutnya suka kalau orang orang timor itu walau mukanya  rada serem tapi mereka itu baik baik sekali. Indonesia

Soe terkenal sama jeruknya. Sayang waktu itu gw sempet nyobain

Sampai kita di kosan Abes. Sampai saat itu gw masih berusaha nginget Abes tuh kayak gimana waktu SMP. Maklum dulu kan mainnya lebih sering sama anak cowo. Gw sekelas sama dia juga cuma sebentar waktu kelas 3 SMP.

“Abes, katong lapar ni. Sonde ada warung yang buka ko ?” dhika langsung nodong Abes (Sonde=Tidak)

Kita bertiga emang dalam keadaan dilanda lapar waktu itu. Maklum pagi ga sarapan, langsung berangkat ke soe, lama pula di jalan hampir 3 jam. Abes bilang kalau hari minggu pagi jarang warung yang buka. Warung padang favorit dia pun tutup.

Akhirnya kita dapet warung dekat kosan dia. Warung orang jawa. Masakannya lumayan lah. Murah pula. Nasi ayam sama sayur 12.000. Masih lebih mahal nasi ayam di kebon kacang. haha

Noinbila dan Oehala

Noinbila. Itu nama daerah tujuan pertama kita. Abes yang kasi tunjuk jalan. Ga jauh dari kota soe, cuma 20 menit aja, menyusuri jalan jalan ke daerah pinggir kota yang lepih sepi. Mobil mulai masuk ke jalan kecil setelah berbelok di sebelah gedung SMA. Mulai disini jalanan jadi jelek. Aspal sudah ga mulus dan berbatu.

Jangan bayangin ini macam tempat wisat di Jawa. Ga ada fasilitas apapun disini, masih alami. Kita parkir aja mobil di pinggir jalan. Karena jalan ke sungai noibila ini naik turun bukit. Kita harus jalan dari sini ke bawah bukit di seberang. Tapi pemandanngannya itu lo. Superrr

img_20161016_095631.jpg
Berjalan menyusuri Bukit Noinbila. Koko, Dhika dan Abes Berselfie ria
IMG_6849.JPG
Dari atas bukit Noinbila

Ga butuh lama buat sampai di aliran sungai di bawah bukit ini cuma butuh sedikit tenaga aja buat jalannya. hahah Kita sudah sampai di depan aliran sungai tebing noinbila. Aliran sungai ini beda. Bukan warna coklat, bukan juga biru jernih. Warnanya kayak antara campuran hijau, coklat dan putih karena pantulan cahaya matahari, Sampai sini gw bisa nyeritain pakai kata kata lagi, jadi liat aja ya foto fotonya

IMG_7038.JPG
Sampai di pintu masuk sungai Noinbila.
IMG_6857.JPG
Koko langsung jadi sukarelawan buat jadi model foto.
img_6913
aliran sungai noinbila. memancarkan warna putih hasil pantulan sinar matahari dan tebing batu di kanan kirinya. kerennnnn
IMG_6892.JPG
Kita ga sendirian waktu itu. Banyak juga pemuda sekitar yang juga menikmati bermain air di sungai ini
IMG_6936.JPG
Di ujung aliran sungai, Tebing batu di kanan kiri semakin menyempit tapi jadi semakin bagus.
img_6993
Ternyata di ujung aliran ini ada air terjun kecil yang berasal dari aliran sungai yang lebih tinggi namun tertutup batu
img_6997
Ujung aliran sungai. Sebuah batu besar menghalangi kami buat menyusuri sungai ini lebih jauh walau koko sudah berusaha keras memindahkan batu itu dengan tenaga dalamnya.
IMG_7023.JPG
Kembali ke awal kita masuk aliran sungai ini dipimpin Naked Man. haha

Puas basahan basahan, kita kembali lagi ke atas bukit tempat kita memarkir mobil. Perjalanan balik ini yang rada berat si, kita trekking dari dari bawah ke atas. Apalagi waktu itu cuaca lagi terik teriknya. kita sempet berhenti sebentar buat neduh. Sungguh panas yang tak terkira. Tapi lihat dong koko, si gentong. hahaha Dia malah toples atau telanjang ada atau gampangnya di ga pakai baju pas jalan balik. hahah sepanjang jalan di diliatin orang. Mungkin di pikiran mereka

“ini orang satu gila ko ? Sonde pake baju, sonde malu ko ?”

img_7044
Koko, The Naked Man

Tapi sebenernya Koko baik guys. Alasan dia ga pakai baju karena dia harus minjemin bajunya buat Abes. Salah satu bagian pakaian Abes sobek waktu kita main di sungai tadi dan baju Koko lah yang jadi kain penutupnya. Macam superhero Koko siang itu. Liat aja fotonya

Abes kembali memberitahu, katanya di dekat sana ada air terjun yang namanya juga noinbila. Ga pakai lama, setelah kita sampai di mobil. Koko langsung bawa mobil melaju di pandu Abes. Ga sampai 10 menit mobil berhenti kembali. Kita sudah sampai di air terjun Noinbila. Katanya ada air terjun berbentuk simbol cinta disini.

Trekking ke air terjun ini ga sejauh treking ke aliran sungai tadi. Sebentar saja kita sudah sampai di aliran air terjun. Unik sih menurut gw, air terjunnya bertingkat gitu, dan pendek pendek, mungkin ada sekitar 7 tingkatan dari atas sampai ke bawah. Kita ga berjalan sampai tingkat paling bawah. Capek.

img_7132

Di tiap tingkatan air terjun selalu memiliki sebuah kolam yang cukup dalam. Bisa dibuat berenang tapi hati hati ya. Dan ternyata di tingkat pertama itulah terdapat kolam yang berbentuk simbol cinta. Katanya orang orang begitu. Tapi ga juga si menurut gw. Malah kayak bentuk yang lain. Dhika dan gw memiliki pemikiran yang sama tentang bentuk kolam ini. Semoga kalian juga. hahah

IMG_7072.JPG
Kolam ditingkat paling atas yang katanya berbentuk cinta. Gimana menurut kalian ?

Gw udah ga tahan pengen nyemplung ke kolam cinta ini. Koko pun sama. Tapi dhika keliatannya ogah buat nyebur. Karena kolam ini dalam dan dia ga bisa berenang. Abes yang sepertinya uda keseringan ke tempat ini juga ga minat berenang. Dia cuma duduk di batu besar dan jadi fotografer aksi gw dan koko yang lompat dari batu ke kolam cinta ini. Dingin bangettttt.

img_7104

Selain air terjun noinbila, masih ada 1 air terjun lagi yang kita kunjungi. Namanya air terjun Oehala. Tempat ini lebih ramai daripada 2 tempat sebelumnya. Bahkan ada keluarga bule juga yang lagi berlibur disini. Lebih banyak rombongan keluarga yang berkunjung kesini. Air terjunnya juga bertingkat dan aliran airnya lebih deras. Ada semacam bendungan kecil sehingga terbentuk kolam disana yang dipakai bocah bocah buat main air.

img_7141
Air Terjun Oehala

Kita berempat ga ada yang minat buat main air. Sudah lelah sepertinya. Saat yang tepat buat mengeluarkan 2 mainan yang baru gw beli. Hammock dan laybag. Hammock kalian pasti sudah tahu. Kalau laybag ini semacam balon besar yang bisa kita buat jadi tempat duduk. Cara kerja kayak nangkap udara. Dan perlu kalian tahu di air terjun itu lahannya sempit dan buat nangkap angin biar laybagnya ngembang itu perjuangan banget. Tapi hasilnya Okelah buat properti foto

IMG_7144.JPG
Dhika tertidur di balik Hammock
IMG_7160.JPG
Dan gw menikmati tidur siang indah hari itu. haha

Hari masih sore, sekitar jam 3. Kita balik bentar ke arah kota buat isi perut. Ikan kuah asam di Soe yang kita makan waktu itu enak euy. Murah pula berempat cuma 50 ribu, plus es teh manis dan nambah nasi. Gw sempet bingung kenapa di Soe yang dataran tinggi bisa ada masakan ikan laut yang segar dan enak. Mungkin ikan lautnya langsung terbang ke sini. Ga pake di angkut truk. hahah

Mari Bersunset Ria

Sore ini kita mau sunset ria di bukit cinta. Kata abes itu spot buat ngeliat sunset terbaik disini. Mobil kembali melaju ke arah pinggir kota. Arah yang sama dengan sungai noinbila. Tapi kali ini kita ga berbelok ketika bertemu bangunan SMA. Kita ambil jalan lurus.

Jalanan lengang seperti biasa. Kecil. Mungkin cuma bisa muat satu truk. Tapi masih lebih baik daripada jalanan Jakarta yang lebar tapi macet. Di dalam mobil kita semua membuka jendela. Mulai terasa hawa dinginnya.

“Iyalah, kan Soe daerah dataran tinggi” ga inget siapa yang ngomong gini, atau aku cuma ngarang. haha

Karena masih ada banyak waktu sebelum melihat sunset, kita mampir di dulu di sebuah kawasan hutan mahoni di pinggir jalan (kalau kalian lihat di foto ternyata bukan mahoni. mohon dikoreksi).

Adem euy disana. Sejuk. Berasa di lembang, Bandung. Pohon pohon tumbuh rapih disini. Tanahnya ga keliatan karena tertutup dengan daun daun kering. Keren keliatannya. Liat aja fotonya. Kembali gw memasang laybag andalan. Sekarang uda ga susah lagi buat ngembangin. Terbantu angin yang cukup berhembus. Damai banget rasanya tidur sore di hutan ini.

IMG_7184.JPG

Di pohon lainnya koko masang hammock yang dia buat jadi kasur gantung dia. Semoga pohon itu ga roboh menopang koko yang besar. haha. Abes dan Dhika duduk berdua sambil ngupas mangga.

Ga lupa kita foto cantik pake laybag gw. Dengan latar hutan itu dibantu salah satu temen dhika yang fotoin kita. Dhika tanpa sengaja bertemu dengan kawannya. Kawannya itu anak kupang, kebetulan juga lagi jalan jalan ke Soe. Thank you kawannya dhika sudah fotoin kita

IMG_7187.JPG

“kenapa di namai bukit cinta ?” tanya gw
“karena ini adalah tempat bercinta” jawab koko sambil ketawa

Kita sudah sampai di spot sunset sore ini. Bukit cinta. Cuaca sore itu bener bener sempurna. Kita naik sedikit ke atas bukit cinta ini dari parkiran mobil. Dan begitu sampai diatas pemandangan yang ada di depan mata kita. uwaaaaaaaa

IMG_7201.JPG

Ga ada yang ga sibuk berfoto mengabadikan momen sore itu, apalagi laybag biru jadi pemanis foto kita. Kan bagus kalau di upload di instagram, sambil duduk di laybag menatap langit jingga sunset sore.

Rasanya sunset sore itu adalah pengganti sunset yang kita rencanakan kemaren di kupang, tapi gagal karena ketiduran. Indah banget sunset sore itu. Mungkin salah satu terindah yang pernah gw lihat. Cuaca emang bersahabat banget si sama kita. Kalau ga mana mungkin liat sunset seindah itu.

IMG_7210.JPG

IMG_7232.JPG

IMG_7236.JPG

Kawan lama..

Gw masih ga percaya bisa ketemu lagi sama temen temen SMP gw dan melakukan perjalanan 2 hari yang menyenangkan ini. 10 tahun ga jumpa sekali ketemu langsung jalan jalan kayak gini. Jadi cerita yang akhir gw tulis disini. Thank you guys.

Gw berdoa semoga koko sukses dengan pendidikan dokternya, begitu pula rises. Dika semoga jadi tuan tanah. Abes yang punya potensi jadi tour guide semoga bisa punya tour travel sendiri. Dan doa gw buat  kawan kawan lain di kupang yang kemarin ga sempet ketemu.

Hari sudah malam. Gw, koko dan dhika kembali ke kupang. Abes tinggal di soe karena besok dia kerja. 2 hari berikutnya gw sedang menyusun rencana buat melanjutkan perjalanan ke Sumba. Nanti gw cerita.

#ceritaanakresign part 1 : Ke Kupang lagi Setelah 10 Tahun

#ceritaanakresign part 1 : Ke Kupang lagi Setelah 10 Tahun

April 2006, gw inget banget itu gw masih kelas 1 SMP, dari kecil tinggal di Jember dan tiba tiba ngikut orang tua pindah kerja ke tempat yang jauh banget, sebuah kota di ujung nusa tenggara, bernama Kupang. Gersang, kering, dan panas banget. Gw ga lama tinggal disana, cuma satu setengah tahun. Tapi entah kenapa gw pengen banget balik lagi ke kota itu.

Resign…

Sebenernya jalan jalan di kupang ini ga direncanain sebelumnya, cuma gara gara gw resign dari kantor gw dan punya jeda sebulan sebelum masuk ke kantor baru, daripada nganggur kan mending jalan jalan dan gw memutuskan saatnya ke Kupang, ga ada alasan lain selain pengen balik lagi kesana, ngeliat apa yang berubah dan bertemu temen temen SMP gw yang uda 10 tahun ga ketemu. Lagian 2-3 tahun ini gw sering banget jalan jalan tapi ga sempat sempat mau mampir ke Kupang, So kapan lagi ? Alasan yang simpel kan ? haha

Semakin banyak yang dipikirin semakin kamu ga berangkat traveling. Hihihihi

Jumat, 14 oktober 2016, hari terakhir di Dimo, gw pamitan dulu sama sama orang orang kantor, sedih si, karena ini pengalaman pertama gw resign dari kantor. Tempat yang uda banyak ngajarin banyak hal di dunia kerja dan temen temen yang super baik jauh dari bayangan gw sebelumnya kalau dunia kantor itu serem. Bye Dimo, selagi laut masih biru kita pasti kembali bertemu.

IMG_2202.JPG
Dimo Team. Than you so much….

Masih di hari yang sama, malamnya gw gw mulai packing karena gw langsung berangkat paginya ke Kupang, dan tau jam berapa jadwal pesawat gw ? jam 2 pagi, penerbangan paling pertama dan gw pun baru tau ada penerbangan jam segitu. Gw pikirnya yaudalah ambil aja jam segitu biar sampai kupang masih pagi langsung bisa jalan jalan. Tapi nyatanya penerbangan jam segitu itu mepet banget buat persiapan. Gw baru sempet packing setelah farewell di kantor, itu pun gw cuma asal masuk masukin baju ke dalam tas gw. Ga sempet tidur juga karena gw pikir kalau tidur pasti gw ga bangun dan ketinggalan pesawat, akhirnya malam itu gw abisin cuma ngobrol sama temen sampai tengah malam dan kita berangkat naik uber ke bandara. Sepiiii. Checkin uda ga pake antri lagi, langsung ke gate, ngobrol bentar sama dua bule swedia yang mau diving di alor (ini bikin iri banget), lalu pesawat mulai lepas landas ditengah kegelapan malam, gw yang uda ngantuk tertidur seketika.

Tips : Packing lah minimal sehari sebelum kalian berangkat traveling, jangan malam sebelum berangkat

IMG_20161015_014806.jpg
Good by Jakarta

Finally Kupang

Pagiiiiiiii…. selamat datang di Kupang.Pesawat dari Jakarta ke Kupang butuh waktu 3 jam. Karena selama perjalan gw tidur dan gw ngira disini masih 5 pagi, padahal Jakarta dan kupang itu beda 1 jam artinya ternyata di kupang uda jam 6 pagi lebih parahnya lagi jam 6 di kupang ada kayak jam 8 di jakarta, udah terang banget. Mata gw yang masih mengantuk berusaha melawan suasana pagi di kupang yang terlalu cepat menurut gw.

Screenshot_2016-11-26-14-37-05_com.miui.video_1480145853780.jpg
Kota kupang dari jendela pesawat gw, ini jam 6 pagi loh

Setelah turun dari pesawat dan masuk ke ruangan bandara, ternyata temen gw sudah nunggu diluar, namanya Koko, anak pati jawa tengah tapi udah dari lahir sampi sekarang tinggal di kupang, jadi anggep aja lah ya dia itu orang Kupang. Dia temen gw waktu SMP, sekelas, perawakannya gemuk seinget gw dulu dan pas gw ketemu lagi ternyata dia masih gemuk. Sekarang Koko lagi koas karena dia ngambil jurusan kedokteran

Dari bandara kita menuju rumah salah satu temen gw, dia harusnya ikut jemput tapi ketiduran. Namanya Rises, orang manggarai, tapi sipit kayak orang cina. Rises beda banget sama koko, kalau Koko gemuk maka dia kebalikannya, kurus. Dari SMP dulu emang dia uda kurus sih, sama kayak gw. Rises sama kayak koko, lagi koas juga. Asli kalau koko ga heran gw dia ngambil kedokteran, tapi kalau Rises gw masih heran si sampe sekarang, soalnya pas smp dia dulu sama kayak gw, ga pinter pinter amat tapi nekat juga masuk kedokteran. haha

Udah 2 orang temen smp yang gw temui dan berikutnya kita bertiga pergi ke rumah teman kita yang lain. Namanya Dhika, sekarang bekerja di dinas pertahanan kota kupang. Itu yang kerjaannya ngukur tanah. Kalau Dhika ini anak asli Bali. Nyadar ga sekarang temen temen gw di kupang asalnya beda beda ? itulah serunya temen temen gw di kupang, beraneka ragam asalnya kayak Indonesia.

Kupang mengajarkan gw pengalaman tentang keberagaman. Kalau gw ga pindah dari Jember mungkin gw cuma tau Indonesia tuh Jawa doang

Koko, Rises, Dhika dan gw. Pas berempat. Dengan 2 motor kita langsung berangkat, SARAPAN !! hahaha ga usah pake acara istirahat karena baru sampai naik pesat mereka bertiga langsung ngajak gw ke goa kristal di tenau. Tapi sebelum itu mampir dulu sarapan di ikan kuah asam. Asli ini makanan gw pernah gw cobain pas dulu di kupang, terus waktu gw cobain sama mereka kemaren. EUUEEENAK. Menunya kepala ikan gitu, besar dan di kasi kuah rasa asam segar. Pas Banget, kalian harus nyoba makan disini karena selain enak ini juga tempat makan artis artis kalau ke Kupang kata Koko

Lagi sama koko dan kang di  kuah asam port of Tenau.jpg
Dhika, Koko, Rises, Gw dan ikan kuah asam. Maknyuss

Goes to Crystal Cave

Perut kenyang, lapar hilang. Saatnya lanjutkan perjalanan. Tujuan kita kali ini bernama Goa Kristal. Lokasinya di dekat markas polisi air sekitar 40 menit perjalanan naik motor dari kota kupang ke arah pelabuhan tenau. Kenapa namanya gitu ? jadi asal usulnya dulunya ada orang lokal yang nemuin sebuah goa yang di dalamnya terdapat mata air payau. Dulunya mata air di goa ini di pakai buat ibu ibu sekitar buat nyuci baju tapi karena orang sana kemudian sadar kalau tempat ini punya potensi wisata, jadi sekarang ga ada lagi ibu ibu yang nyuci. Bahkan di kolam di dalam goa ini kita bisa Diving. Mantap ga ?? Oh terus darimana kok dinamain kristal ? itu karena airnya super jernih sampai tembus ke dasar. Karena dari atas atau mulut gw kalian ga bakalan tau kalau dibawah goa itu ada air, bener bener ga keliatan airnya, keliatan batu batu besar aja di dalam goa itu. Pokoknya bening banget kayak kristal. Yang unik lagi, jangan bayangin lokasinya ada di pelosok yang aksesnya susah dijangkau, goa ini cuma berjarak 200 meter dari jalan raya dan dibelakang komplek perumahan. Lucu ga ? di belakang komplek perumahan ada goa yang didalamnya terpadat kolam mata air jernih. Penasaran kayak gimana Goa Kristal ? mari lihat fotonya

Screen Shot 2016-11-26 at 3.26.03 PM.png
Mulut Goa Krital, akses masuk ke dalam kolam mata air
img_2280
Kolam air payau di dalam goa
img_2312
Best spot to take a photo with your best friends
IMG_2359.JPG
Rises, Dhika, Gw, Koko

Kita menghabiskan waktu 2 jam berenang dan bersenang senang di dalamnya. Dhika kasian banget karena ga jago berenang jadi ga bisa ketengah buat foto foto sama kita. Sementara koko dengan badan gendutnya bisa dengan sntai mengapung di tengah kolam. Rises, hemmm dia kayak yang paling sibuk pengen difoto sama mbak mbak yang keliatannya jago banget ngarahin kita buat foto, padahal hasilnya fotonya, yasudahlah thank you mbak udah fotoin kita

img_2367
Foto mbak mbak kenalan rises, sayangnya miring

Goa ini ga begitu ramai waktu kita datang karena masih pagi, ga cuma orang indonesia kita juga bertemu turis dari selandia baru. Ternyata nama goa ini sudah terdengar di luar sana. Seperti yang gw bilang diatas air didalam kolam ini tuhpayau, jadi rada asin dikit tapi seger dan dingin bangetttttt. Pas banget rasanya setelah kepanasan diluar goa terus masuk kedalam kolam di dalam goa ini. Oh ya kedalaman di kolam ini beragama, ada yang cuma semeter ada juga bagian kolam yang dalamnya sampai 5 meter, bahkan ada goa di dalam air yang tembus ke sisi lain goa ini. Gw nyesel sih ga bawa mask dive gw, padahal bisa dipakai buat freedive ngeliat kedalam air goa ini.

Tips: Datanglah sebelum jam 12 siang kalau ke goa kristal, karena cahaya matahari sedang mengarah ke mulut gua sehingga bagian dalam jadi terang dan terlihat sekali keindahan pantulan cahaya dari air ke dinding goa

Pantai Goa Monyet

Puas berendam di dalam goa, siangnya kita pergi ke pantai di depan goa monyet, searah balik ke kota kupang. Kata koko pantai tebing nyatanya cuma pantai yang karangnya menjorok ke air laut, jadi bukan pantai pasir. Pengen banget nyebur lagi. Lumayan bagus lah air pantai disini, jernih. Di pinggir pantai juga banyak mama mama yang lagi arisan bersama keluarga sambil piknik. Tapi hati hati ya katanya dipantai sini ada buayanya. Percaya atau engga emang buaya pernah muncul di pantai daerah kupang walau bukan di pantai ini. Waktu kita kesini yang muncul cuma kawanan kambing. hahah

IMG_2389.JPG
Pantai Tebing
IMG_2397.JPG
Pas banget buat neduh di teriknya siang
IMG_2392.JPG
Banyak yang piknik juga di pantai ini.

Kupang tetep Panas Membara

Anyway kupang itu panas banget guys, teriknya matahari tuh gila banget. Ga ada awan sama sekali di langit waktu itu. Full biru. Orang kupang aja bilang matahari disana tuh ada 3. Dhika bilang “kalau bayi di jawa dijemur pagi hari itu sehat, dikupang bisa gosong bayinya. Saking panasnya matahari disini.” Gw akui sih, di banding Jakarta, panas dikupang tuh bener bener panas alami dari matahari plus daerah kotanya yang dipinggir laut.

img_20161015_075342
Kupang sekarang masih panas tapi sudah ada hijaunya.


Setelah goa krital dan pantai goa monyet ini sebenernya kita pengen pergi ke Cafe Tebing, spot buat ngeliat sunset di Kupang tapi ceritanya jadi berbeda. Sesampai kita di rumah dhika setelah dari pantai goa monyet kita janjian lagi ketemu sore jam setengah 5, nyatanya semua orang ketiduran dan baru bangun. Batalah lah rencana kita sunset di Cafe tebing. Emang uda kecapekan mau gimana lagi, kecewa sih ga bisa ngeliat sunset, tapi yasudahlah masih ada hari esok. haha

Hari ini gw akhir dengan makan daging sei khas kupang dan ngobrol bareng Dhika dan rises. Lo tau kan setelah 10 tahun ga ketemu banyak banget yang gw tanyain mereka. Gw juga sempet keliling kupang bareng dhika dan banyak banget yang berubah. Sekarang di kupang sudah ada bioskop loh. Baru buka tahun ini. haha Pokoknya hari itu gw seneng banget sudah bisa kembali ke kupang dan bertemu teman teman SMP gw. Ini baru reuni. hihihi

“Abes bisa nih nemenin kita besok ke soe, katanya ada aliran sungai sama air terjun disana” kata dhika menutup malam. Besok kita bakalan lanjut ke daerah Soe, Timor tengah selatan, ada salah satu temen kita yang bekerja disana dan akan memandu kita mengeskplore SOE… bersambung

Lanjutin baca cerita selanjutnya di Soe

Dieng dan Jazz Dingin #1

Dieng dan Jazz Dingin #1

Hola, im back. Uda lama bange ga nulis di blog yang sudah banyak sarang laba labanya ini. Jadi gw sekarang mau nulis cerita traveling gw kemaren waktu ke festival di daerah dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah.

Seperti biasa, ide jalan jalan ini berasal dari gw, tapi sebenernya gw sendiri diajakin temen smp buat kesana tapi dianya sendiri malah ga bisa. Dieng Festival ini uda lama jadi wish list yang pengen banget didatengin tapi karena acara bulan agustus dan tiap tahun di bulan agustus tuh selalu ada aja traveling lain ke tempat lain pula, Festival dieng ini jadi kelewatan. So, daripada kelewatan dan ga jadi mending cari orang lain biar bisa tetep dateng ke acara dieng festival. Kebetulan acara dieng itu dilaksanakan bertepatan dengan setahun traveling gw bareng genk jalan jalan manja. Ceritanya bisa kalian baca disini. Jadi akhirnya Nisrina, Fadjar, Hanif fan gw kembali bertemu, ceritanya kita reunion trip ala ala. Eh ada tambahan satu orang lagi yaitu Iwit. Oke gw ceritain secara singkat dulu satu satu tentang mereka

20160806_6018.jpg

Nisrina @nisrinanurb

Yang katanya keturunan dari jawa, di trip kali ini dia bertugas buat nyari transportasi kita ke dieng (emang dari dulu spesialisasi dia nyari kendaraan kalau tiap traveling bareng). Jadi dapet lah sebuah mobil avanza hitam yang kita pakai menuju dieng dengan sopirnya…

20160806_9613.jpg

Hanif @ibrahimalhanif

Yaps, sopir kita di traveling kali ini tetep sama kayak trip tahun lalu. hahaha. Hanif adalah saudara dari nisrina, ntah gimana silsilahnya nis selalu manggi hanif dengan sebutan “mas”. Dan di trip kali ini si hanif juga lebih banyak bertindak sebagai fotografer karena cuma dia yang bawa peralatan paling lengkap (biasanya ini tugas gw). gopro, dslr dan lensa fix kece kekinian yang bikin foto makin elok rupawan semua dia bawa

20160806_1987.jpg

Fajar @doondoond

Fajar sudah banyak berubah sekarang, semenjak mengabdikan diri di perusahaan yang dulu menjadi kampusnya a.k.a Telkom, dia hidup serba berkecukupan namun tetap kosong hatinya. wkwkwkwk Di trip ini fajar ga banyak berkontribusi sih, maklum jadi anak telkom itu super sibuk. Mungkin kontribusi terbesar dia adalah dengan ikut trip ini sendiri. Dia bolos loh dari kantor

20160806_9245.jpg

Iwit @gagatekasakti

Akhirnya iwit ikut jalan jalan lagi, terakhir dia ikut gw jalan jalan adalah waktu ke lombok 2 tahun lalu. Jadi selama 2 tahun ini dia sibuk meningkatkan skill ilustrasinya sampai bisa buat buku sendiri (kalian bisa cek di gramedia). Sayangnya waktu dia kembali lagi traveling ketemu malah kita berempat genk jalan jalan manja ini. hahah anyway makasih iwit sudah mencarikan kita homestay selama di dieng yang kedap sinyal bikin kita makin betah lama lama tidur di dalamnya 😀

Awal Perjalanan

Titik temu trip kali sama kayak trip setahun lalu, kita bertemu dan memulai dari stasiun lempuyangan, jogja. Iwit dan Nis uda sampai sehari lebih awal, gw dan fajar menyusul. Kita bertemu  di stasiun itu sekitar jam 8, ngaret sejam karena ada yang ketiduran. Gapapa lah.

Dieng sendiri ada di daerah wonosobo, jadi kalau pakai mobil dari jogja akan memakan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Tapi bukan genk jalan jalan manja kalau ngikutin jalan yang seharusnya. Jalur normal adalah dari jogja kita ngelewatin kota wonosobo baru naek ke atas melewati jalan raya dieng. Tapi karena kita lebih percaya google maps akan membawa kita ke dieng dengan lebih cepat, maka kita ikuti jalurnya dan membawa kita melewati jalur yang cukup ekstrim, melewati jalanan kampung, muter jalan karena jembatan putus dan jalanan rusak ditengah kebun teh Tambi
Group.png

Syukur kita akhirnya tetep bisa sampe di dieng dengan selamat walau kaki si hanif pegelnya bukan main. Sampai sekitar jam 1 kita langsung meluncur ke homestay yang sudah disiapin. Leyeh leyeh bentar di homestay kita langsung cabut ke warung terdekat. Perut uda meronta minta makan.

20160805_6716_0.jpg
Warung Pringgodani. Mie Onklok dijual disini

Kalau ke dieng jangan lupa makan mie oklok. Mi rebus ini dibuat dengan racikan khusus menggunakan kol, potongan daun kucai dan kuah kental berkanji. Enak, Segar dan cukup ngenyangin. Akhirnya setelah perut kita berlima terpuaskan, kita mampir sebentar ke area candi arjuna buat melihat venue acara jazz atas malamnya. Rencananya setelah dari sini kita mau melihat sunset diatas bukit skuter dekat homestay. Tapi karena masih jam 3 sore kita memutuskan untuk tidur siang dulu di homestay. hahaha

20160805_9895.jpg
Spot foto favorit

bersambung…….

Komodo : akhirnya labuan bajo (part 4)

Komodo : akhirnya labuan bajo (part 4)

Jam 3 pagi, setelah perjalanan panjang dari jakarat yang penuh rintangan, hambatan, tapi juga banyak cerita dan kawan baru, akhirnya gw menginjakkan kaki pertama kali di tanah flores tepatnya di daerah bernama labuan bajo. FYI, inilah pintu gerbang utama kalau kita ingi menuju Taman Nasional komodo. Dan saat itu gw uda ga sabar lagi karena beberapa jam lagi gw bakalan memulai perjalanan sailing trip selama 3 hari 2 malam di taman nasional komodo. Gw harus banyak berterima kasih kepada tri anak malang yang gw dan nis ga sengaja bertemu waktu perjalanan menuju bima. Mas Firman, Mas dika, dan mbak Gilang. Tanpa mereka mungkin gw dan nis udah terluntang lantung ga jelas di labuan bajo. Bayangan gw waktu sebelum bertemu mereka bertiga tuh sebenernya simpel, gw sama nis sampe dilabuan bajo, cari orang indo yang juga pengen sailing trip, sewa kapal bareng, share cost, enjoy deh. Tapi setelah gw sampe sana, ga ada orang indonesianya, maksutnya orang indonesia yang kayak gw sama nis gini. mahasiswa, atau masih muda, gaya backpackeran, dana minim tapi pengen seneng seneng maksimal. haha. Yang gw temui cuma segerombolan bule, rombongan turis lokal yang terlihat sangat stylish menaiki bus mewah dan para penduduk lokal labuan bajo yang sederhana.

Maka beruntunglah gw sama nis bertemu mereka bertiga, Mas firman sudah kenal salah satu pemilik kapal, jadi saat itu gw cuma tinggal nunggu berangkat karena kapal sudah diurus sama dia. Selagi nunggu kapal berangkat itu lah gw berjalan menyusuri labuan bajo. Labuan bajo cuma punya 1 jalan utama dan keadaan pagi itu masih sangat sepi. Beberapa bule berseliweran mungkin mau berangkat sailing trip juga, gw juga sempat bertemu pasangan bule belanda yang gw temui di kapal dari pelabuhan sape. Beberapa cafe dan restoran masih tutup. Gw liat dari namanya ternyata menu menunya makanan asing asing semua, Itali, prancis, belanda tapi tenang aja, gw masih menemukan rumah makan padang kok disini. hahah

Saat tiba di pagi hari, cobalah untuk menikmati sunrise di dermaga kapal kecil di sana. Cahaya matahari yang muncul dari balik bukit disana sunggu sungguh indah. Apalagi saat itu langit lagi cerah cerahnya. Sunrise dan bau laut dermaga labuan bajo. hemm perfecto. Selain hunting foto sunrise di dermaga itu juga banyak kapal kapal yang mengangkut para turis untuk menjelajahi taman nasional komodo, dari yang kecil sampe kapal yang gede dan keren banget. Jangan lupa foto foto didepan kapal kapal keren itu. Lumayan buat update di sosmed 😀

Selanjutnya nikmati foto foto yang gw ambil foto, semoga makin membuat kalian bersemangat untuk pergi kesini juga, di post selanjutnya baru gw bakal ceritain hari pertama sailing trip komodo, just waiting

Jpeg Jpeg Jpeg Jpeg Jpeg Jpeg

Lombok Setahun Yang Lalu

Lombok Setahun Yang Lalu

Mari menaiki mesin waktu dan kembali lagi ke Januari tahun lalu

Ide buat jalan jalan ke pulau ini sebenernya berawal dari percakapan ngalor ngidul antara gw, nis dan iwit. Gw ga inget waktu itu lagi ngapain di perpus tapi tiba tiba tercetus ide buat backpacker ke pulau dengan seribu pantai ini, Lombok. Yang lucu adalah dari awal sudah banyak hal hal ajaib yang terjadi sebelum kita sampai di pulau itu, Pertama, yang berangkat uda ditentukan yaitu Gw, nis, iwit, ridi, asep dan inung tapi seminggu sebelum keberangkatan inung batal ikut karena harus ujian susulan UAS. Sayang dong tiket pesawat uda beli tapi ga jadi berangkat, akhirnya dengan janji manis Asep dan ridi, acin yang bermodalkan tas ransel berisi pakaian kotor menggantikan posisi inung dengan bermodal tiket atas nama inung yang akhirnya ditolak mentah mentah sama petugas bandara. Nah ga mungkin Acin ditinggalin. Disinilah bos Asep turun tangan dan dengan baik hati mengeluarkan isi dompetnya buat membelikan tiket baru buat acin dengan harga 700 ribu.

Keajaiban kedua adalah ketangguhan kita berjalan dari bandara ngurah rai menuju halte bis sarbagita yang letaknya di deket jalan tol laut. Itu gw akui jalannnya lama banget dan berat, berat soalnya sambil ngendong tas berkilo kilo dipungggung, ditambah waktu istirahat di masjid maka perjalanan dari bandara ke halte sarbagita itu lebih lama dari perjalanan pesawat dari bandung ke denpasar. maafkan gw teman teman harusnya kita naik halte yang di bandara aja tapi bapak bapak satpam itu telah salah menunjukkan jalan.

Keajaiban ketiga adalah malaikat penolong yang rela menyediakan kamar kosannya buat kita tiduri malam itu setelah jalan kaki jauh dari bandara ngurah rai ke halte sarbagita dan dilanjutin naik busnya ke daerah sanur tempat si kosan malaikat ini berada. Kalau ga ada dia mungkin kita berenam uda terdampar di tempat antah berantah yang ga kita kenal dan memilih tidur didepan emperan toko karena ga nyediain uang buat sewa hotel di bali. Makasih yo.

Semua keajaiban itu lalu dilengkapi dengan pengalaman baru super epic yang kita alami selama seminggu di lombok. Sore pertama kita disana dihabiskan dengan bermain di pantai yang harus banget dikunjungi kalau ke lombok, Pantai senggigi. Main ombok, selfie selfie, ngerekam pergerakan awan sunset apalagi malamnya ditutup dengan Sate Rembiga, Sate paling enak sedunia, semua jenis sate yang pernah gw makan selama ini mah lewat, ga ada yg ngalahin Sate yang satu ini, kalau kalian ke lombok kalian bisa nemuin ini didaerah bandara lama mataram. Pokoknya harus banget nyoba, nikmatnya diantara surga dan dunia. Lebay deng

IMG_3007
sunset senggigi
sate rembiga
sate rembiga

Setelah di buka dengan pantai senggigi, pantai berikutnya yang menunggu untuk dijamahi adalah pantai pantai di gili gili lombok yang masih baru, sepi dan tidak seramai gili trawangan. Nama mereka adalah gili sudak, gili kedis dan gili nanggu. Di ketiga gili itulah kita berenam akhirnya ngerasain yang namanya snorkling. Awalnya susah akhirnya menikmati apalagi di gili nanggu, lo jalan 3 meter dari bibir pantai aja uda disambut gerombolan ikan sebesar telapak tangan orang dewasa. Banyak pula. Capek bertemu ikan ikan imut di Gili Nanggu, Bersantailah di kursi kayu di bawah rimbunnya pepohonan cemara dan pemandangan pasir putih di Gili Sudak, atau Pengen ngerasain ngelilingin pulau dalam waktu 30 detik ? bisa ! Tinggal lari aja keliling gili kedis. Pulau itu kecil makanya disebut gili, gedenya paling cuma 2x lapangan futsal, Gw, Asep , Acin pun berlomba lari keliling pulau disana. Ketiga pulau pulau mungil itu membuat gw sadar bahwa itulah pantai sebenernya tenang, sepi, air bening, pasir putih, dan bawah lautnya penuh koral dan ikan ikan lucu. Indonesia Timur emang keren !!DCIM101GOPRO

Pernah liat iklan dunhill yang cowo motong ikan di pinggir laut dan batu gede menjulang dideketnya, itu namanya batu payung. Dan kita kesana waktu itu. Berjalan kesana harus ngelewatin pinggiran tebing yang sedang surut air lautnya. Barulah sampai di batu payung yang terkenal itu. Disana panas banget, banyak yang memilih berteduh dibawah batu itu sambil minum kelapa yang banyak dijualin bocah bocah disana. ehmmm pantesan namanya batu payung. Puas berfoto di batu payung. Kita penasaran dengan bukit tinggi yang kita lewati buat ke batu payung, entah apa nama bukit itu tapi kita bisa naik ke atas sana, cukup tinggi sampai batu payung terlihat sangat kecil dari atas bukit ini. Pemandagan di atas bukit ? Jangan tanya lagi, harus ngerasain sendiri. Duduk mengahadap ke samudra hindia dan hembusan angin super kencang. Harus coba

IMG_3055

DCIM102GOPRO

Sebelum kesana kita mampir dulu ke pantai kuta-nya lombok, beda sama pantai kuta di bali yang ramai, pantai kuta disini sepi pasirnya berwarna kuning keputihan. Dan ada karang karang menonjol dipinggir pantai yang keren banget buat foto foto, tapi hati hati dengan ular laut di karang karang itu, gw aja waktu ga sadar uda duduk di celah karang yang ada ular lautnya. Untung ga digigit. Kawasan pantai kuta itu sebenernya komplek pantai gitu, jadi di kanan kiri pantai ini masih banyak pantai pantai lain, si batu payung juga termasuk. Nah diantara batu payung dan pantai kuta ada satu tempat yang juga sangat terkenal bernama tanjung aan. Sebuah batu karang besar yang mengjorok kelaut dimana diatas karang besar itu tumbuh rerumputan hijau. Enak banget buat guling guling. Yang unik dari tanjung aan ini adalah tempat ini diapit 2 pantai yang berbeda warna, bahkan beda tekstur, satu pantai berwarna sangat putih dengan butiran pasir lembut satu lagi pantai berwarna kuning keputihan dengan butiran pasir yang berbentuk segita, beneran segitiga bahkan pasir pasir itu dijual oleh bocah bocah setempat.

pantai kuta
pantai kuta

Oh ya ga ke lombok namanya kalau ga ke gili trawangan. Pulau yang ga punya nama jalan, ga ada polisi dan ga ada polusi karena kendaraan bermotor dilarang disini, yang ada cuma sepda dan andong. Gili trawangan itu destinasi turis yang harga penginapannya ga cocok sama kantong mahasiswa kayak kita, jadi harus blusukan buat nyari penginapan murah. Dan berkat bantuan Bang Yana, kita mendapatkan penginapan terbaik dengan harga sangat bersahabat. Namanya Zodiac hotel. Bentuknya semacam rumah panggung gitu dari kayu, interior ruangannya kayak kamar buat pasangan bulan madu, ada selambunya sih. haha trus kamar mandinya yang paling kece. outdor men, ga ada atapnya. hahaIMG_3122

Berada di gili trawangan tuh berasa jadi bule di negeri sendiri, yes lebih banyak wisatawan asing daripada wisatawan lokal disini. Dimana mana bule, bar ada dimana. Dimalam hari gili trawangan berubah menjadi kawasa pesta. Party Everywhere. Save water drink beer. haha . Banyak hal yang bisa dilakuin disini, berjemur, snorkling, kayak, atau keliling pulau naik sepeda yang hanya jadi wacana karena bangun kesiangan. sorry nis Oh ya jangan lupa menikmati matahari senja di sunset point gili trawangan, letaknya di sebelah utara pulau tinggalin ngikutin jalan aja, nanti banyak orang yang berkumpul disana. Sayang sunset sore itu tertutup awan tebal.

DCIM102GOPRO
sunset point gili trawangan

Lombok bukan cuma pantai, Ayunda lalu membawa kita ke taman Narmada. Sebuah taman bekas kerajaan di mataram. Taman itu merupakan sebuah replika mini dari gunung rinjani. Jadi taman itu berundak undak naik turun lalu ada sebuah pura diatasnya. dan didekat pura itu ada sebuah tempat yang didalamnya terdapat air awet  muda. katannya sih gitu. Adem rasanya jalan jalan disini. Ada kolam renangnya pula. Tapi kita ga berenang disini. Kita waktu itu berenang di tempat lain, ga jauh jauh dari taman narmada, namanya Taman Suranadi.

taman narmada
taman narmada
DCIM102GOPRO
pemandian suranadi

Taman Suranadi adalah komplek pura namun lebih lebih kecil dari taman narmada. Nah didalam taman suranadi inilah terdapat pemandian atau kolam renang yang alami banget, airnya langsung dari mata air. Karena nama suranadi adalah gabungan 2 kata yakni “Sura” yang berarti dewa dan “Nadi” yang berati sungai. Jika digabung dalam satu kata bermakna sungai pemberian dewa. Jadi saat itu kita beranang di kolam dengan air dari pemberian dewa. hahaha Buat yang ga tahan dingin sebaiknya jangan berenang disini. Sumpah air di pegunungan lembang bandung masih kalah dingin daripada air di kolam ini. Dinginnya banget banget banget. Nis, iwit dan yunda ga berani nyebur waktu itu, cuma gw asep ridi dan acin yang nekat nyebur di kolam es itu. Setelah berpanas panas ria dipantai dinginnya kolam ini bisa menetralkan suhu badan kalian. #apaan seh

Masih ada 1 lagi tempat yang kita kunjungi di lombok, Air terjun sendang gile di bawah kaki gunung Rinjani. Satu lagi tempat seger selain pemandian suranadi. Jalan kesini tuh harus menuruni ratusan anak tangga yang jadi PR berat waktu pulang. Cuma gw nis dan yunda waktu itu yang nyobain dinginnya air yang turun dari ketinggian 10 meter. Yang lain cupu ah ga berani dingin :p

Lombok menawarkan banyak pengalaman, selain semua wisata alamnya jangan lupa mampir ke desa adat sade. dengan adat asli masyarakat suku sasak lombok. Kita mampir kesana karena kita pasti ngelewatin desa itu sebelum sampai di pantai kuta. Kawasannya masih dijaga banget keasliannya bangunannya, masyarakatnya bikin kita kembali ke masa lalu, rasanya tempat itu seperti tidak terjamah perkembangan zaman.

Banyak hal yang masih belum kesampean, kebanyakan berada di daerah lombok timur seperti pantai pink, tanjung beloam, pulau kondo dan lainnya. Sekali lagi punya kesempatan mengeksplore pulau ini maka lombok timurlah tujuan utamanya.

Jadi itulah perjalanan pembukan awal tahun 2014 kemaren di pulau lombok, sebuah perjalanan yang membuka mata bahwa indonesia punya harta karun lain yang perlu kita lihat dengan mata kepala kita sendiri. Kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Semua hal di lombok membuat gw semakin tergoda menuju kekawasan timur lagi di indonesia.

Dan terakhir gw mau berterimakasih ke

1. Yolanda, terimakasih tumpangan kosannya. maafkan kami yang baru kenal uda langsung menjajah kamar kosanmu

2. Ayunda dan keluarga yang rumahnya sudah kami jadikan basecamp tempat kami berenam menginap. Ibumu Baik banget

3. Bang yana. yang uda jadi tour guide dadakan dan menyarakan destinasi destinasi wisata terbaik di lombok

4. Ayu dan keluarganya yang uda menjamu kita dirumahnya. Makananya enak bangettttttt

5. Buat rima dan temannya yang uda menemani mengeksplor lombok selatan.

6. Buat orang orang di zodiac hotel yang super ramah dan mengijinkan kami bergabung menyanyi malam itu bikin berasa lagi di rumah daripada lagi di hotel

7. Dan buat semuanya

Komodo : 52 jam diantara Bali dan Labuan Bajo (Part 3)

Komodo : 52 jam diantara Bali dan Labuan Bajo (Part 3)

<< Baca part 2 disini

Perjalanan gw ke pulau komodo kembali berlanjut setelah sempat menghabiskan 1 hari di jember buat ngeliat acara fashion carnival disana. Gw dan nis tetep nekat apapun yang terjadi kita harus tetep sampe ke labuan bajo meskipun harus lewat jalur darat dan kita hanya punya sedikit info, yang kita tau dari cerita orang di blog bahwa kita bisa menyebrang ke labuan bajo dengan kapal ferry lewat pelabuhan sape di ujung pulau sumbawa. Itulah tujuan kita.

Malam setelah acara itu gw dan sampai di stasiun banyuwangi sekitar jam 11 malam. Sepi banget stasiunnya, yang turun dari kereta juga sedikit, bahkan di gerbang sebelum turun tinggal gw berdua sama nis dan 2 orang bule cewek asal rusia. Jarak antara stasiun banyuwangi dan pelabuhan itu deket banget, cuma 10 menit jalan santai. jadi kalau kalian ditawarin naik angkot sama bapak bapaka disana setelah kalian keluar dari stasiun, tolak aja. Beberapa bule terjebak dengan rayuan si bapak bapak itu dan katanya mereka membayar 50.000 rupiah cuma buat ngaterin mereka ke pelabuhan ketapang yang jaraknya cuma kurang dari 1 KM. Sekitar jam 12 malam gw dan nis mulai memasuki area pelabuhan ketapang dan disinilah awal dari 52 jam perjalanan lintas pulau dari bali, ke lombok, kemudian sumbawa dan sampai ke flores dimulai.

Bus yang gw tumpangi sampai dengan mulus di pelabuhan gilimanuk bali setelah 1 jam terombang ambing di selat bali yang arusnya malem itu lagi gila banget, kapal oleng terus kapten. Oh ya awalnya kami berdua naik bus ini dengan tujuan denpasar lalu berganti bus lagi yang mengantarkan kami ke pulau lombok tapi ternyata bus ini, namanya Bus Titian Mas ternyata bisa mengantarkan kami sampai ke Bima, ujung pulau sumbawa. Cuma bayar 370 ribu dari bali sampai bima dapat makan 2 kali. Busnya lumayan bagus lah, jangan bayangin bus jelek sempit, panas, baunya ga jelas. Pokoknya nyaman deh.

Gw duduk disamping jendela bagian belakang bus ketika itu. rencananya pengen tidur aja biar bangun bangun uda pagi dan sampai di lombok tapi sesuatu yang horror terjadi, baru beberapa menit bus keluar dari pelabuhan gilimanuk, ban mobil bus bagian belakang pecah. Jedeeerrrrrr. Seketika itu juga bus oleng ke kanan dan kiri, mobil di bagian kanan bus jadi panik, gw ngeliat mobil avanza yang mengerem mendadak sedikit tertabrak truk dibelakakgnya yg ikut mengerem mendadak, gw sendiri agak shock karena posisi duduk gw ada pas di atas bean mobil pecah. Untungnya sopir bus jago banget mengendalikan situasi. Bus kemudian menepi, penumpang mulai disuruh turun. kernet bus mengecek ban bus yang pecah, dan ternyata kedua ban belakang bus bagian kanan pecah. Dua duanya. Jadilah malam itu gw dan penumpang bus yang lain bermalam ditengah jalan yang gw ga tau itu tepatnya dimana, pokoknya sekitar setengah jam dari pelabuhan ketapang, kanan kiri hutan, gelap dan dingin. Satu satu hiburan malam itu adalah langit malam sangat sangat cerah dan bersih. Bintang bintang sangat terlihat jelas malam itu. Benar benar indah. Gw cukup lama berada diluar bus buat melihat ke langit malam itu. Sayang kamera gw ga bisa mengabadikan langit malam itu.

Akhirnya setelah penantian cukup lama sekitar jam 10 pagi, Bus melanjutkan kembali perjalannannya. Pagi itu ketika menunggu awak bus memperbaiki ban yang pecah gw bertemu  sesama penumpang bus itu, sekelompok anak anak muda yang seumuran gw, ternyata mereka juga berasal dari bandung, mereka bercerita bahwa mereka ingin mengunjungi Lombok. Melihat mereka gw jadi teringat kalau dulu pernah seperti mereka. Sekelompok anak muda yang ingin bertualang mendapatkan pengalaman baru yang ga mungkin didapatkan jika terus tinggal di kotanya yang nyaman. Gw dan nis merekomendasikan beberapa tempat yang dulu pernah kita kunjungi di Lombok. Sesama traveler harus saling berbagi. hahah

Waktu bus tiba di pelabuhan padang bai bali, gw kembali bernostalgia, januari lalu gw juga di pelabuhan itu sama temen temen gw buat nyebrang ke lombok pertama kali, gw sekarang kembali lagi ke tempat itu dengan tinggal nis seorang, sayang mereka ga bisa ikut. huhu. Perjalanan 5 jam di atas kapal menuju pulau lombok pun jadi tidak begitu terasa karena langit sore waktu itu sangat keren to the max, gradasi langit dari biru ke kuning ke orange sangat jelas sekali terlihat, gw sebut itu sunset on the roof ship. hahah

Bus akhirnya tiba di terminal mataram sekitar pukul 8 malam, para rombongan dari bandung tadi turun disini, beberapa penumpang juga turun, tinggal beberapa yang masih di dalam bus, menunggu bus berangkat lagi lumayan juga, gw liat ke luar jendela. heemm serem juga terminal itu, sepi, cuma ada 1 2 bus yg berjaga. terus kayak ada om om tampang preman gitu. serem lah, gw cuma duduk di dalem bus doang ga berani keluar.

Dari terminal mataram menuju ke pelabuhan di timur pulau lombok ditempuh sekitar 2 jam, kembali lagi gw naik kapal ferry buat ke menyebrang ke pulau sumbawa. waaaaaaa sumbawa. Untuk pertama kali. Sumbawa itu keren lo, gw bayangin jalan disini tu jelek, banyak batu, ternyata semua jalan disini mulus walaupun kecil, tapi tetep sih sepi banget, apalagi waktu itu tengah malam, cuma ada bus gw doang yang ada di jalan itu, gw liat kanan kiri dikit banget rumah penduduk, ga banyak yg bisa gw liat selai lagi lagi langit malem itu, sama seperti waktu pecah ban di tengah hutan gilimanuk, langit disini juga dipenuhi bintang bintang yang sangat jelas dilihat dengan mata telanjang. Pemandangan yang sulit di lihat di pulau jawa yang sudah banyak polusi cahayanya.

Lagi enak enaknya ngeliat bintang tiba tiba kernet bus menyuruh kita turun, loh bukannya belom sampe bima gw pikir. Ternyata bus itu cuma mengantarkan kami ke sumbawa besar, harusnya kami pindah bus yang lebih kecil di terminal mataram waktu itu, tapi karena kita sampai terlalu malam bus itu sudah terlanjur berangkat, Untungnya gw ga perlu nambah uang lagi, kata sopirnya tinggal naik ke bus lain, akhirnya gw dipindahkan ke bus lain yang kebetulan lewat. Gapapa si pindah dan ga perlu bayar lagi tapi gw kesel tongsis gw ilang di bus titian mas itu, ketinggalan di kursi belakang dan pas gw cari uda ga ada lagi. kesel. Padahal baru beli pas mau berangkat, belinya pun nitip nis, belom dibayar pula, uda main ilang aja.

Tapi perasaan kesel gw berubah menjadi perasaan kaget ketika memasuki bus baru. Pas gw liat ke dalam bus semua penumpang pake pakaian serba putih ga lupa kopiah di kepala. Nis memilih duduk di bagian depan, gw langsung duduk dibagian belakang dan berbicara dengan orang di sebelah gw, tenyata mereka abis pengajian akbar di lombok dan meraka ini sedang pulang menuju Bima. Pantesan gw di pindahin ke bus ini. Yasudalah gapapa, yang penting sampai ke bima. Maka malam itu di bus baru gw banyak berbincang dengan bapak bapak di samping gw itu dengan kedua anaknya yang seneng banget waktu gw kasih biskuit kraker.

P_20140826_102946
Sumbawa

Hari sudah kembali pagi, gw masih belum juga sampai di Bima, kali ini lebih banyak pemandangan yang liat dan gw terpesona dengan pulau ini, awalnya bus melewati hamparan tanah lapang gersang dengan sapi sapi liar disana lalu selama beberapa jam bus berjalan naik turun bukit dengan pemandangan laut lepas di sebelah kiri. Gila itu keren banget. Ini mungkin nikmat perjalan darat di pulau sumbawa. Pemandangannya itu memanjakan mata banget. Dalam perjalan ke bima ini gw akhirnya bertemu dengan 3 orang dari Malang yang kebetulan juga punya tujuan yang sama, Pulau Komodo, bahkan salah satu dari mereka sudah pernah kesana. Akhirnya gw dan nis memutuskan bergabung dengan mereka setelah di ajak untuk sharing cost buat sewa kapal disana nanti. Sumpah itu perasaan gw lega banget. Sebelumnya gw bener bener gambling kalau nanti sampai di labuan bajo. Gw ga tau tempat itu, gimana cara pesen kapal, gimana nginep disana, apa disana bisa ketemu orang yg bisa di ajak sewa kapal bareng. Dan semua pertanyaan dikepala gw. Semua itu sirna setelah bertemu mereka, Serasa ada cahaya yang muncul kembali menerangi langkah gw menuju pulau komodo. Terima kasih kalian.

Oh ya 3 orang dari malang itu bernama mbak Gilang, Mas Dika dan si bos Mas Firman. Bersama mereka dan beberapa bule yang juga bertujuan ke pulau komodo akhirnya kami tiba di kota Bima. Kami berhenti di depan terminal Bima untuk berganti mini bus menuju Pelabuhan Sape. tapi ada satu kejadian horror ketika kami sedang menunggu mini bus, sebuah dokar menabrak mobil pas di depan terminal. Sekejap suasana di depan terminal jadi sangat ramai. Walau ga ada korban jiwa tapi gw sangat kaget dan kasihan dengan si kuda yang jatuh tersungkur. Pengalaman pertama ngeliat kecelakaan binatang.Hooohhh

Setelah kejadian kuda nabrak itu, mini bus kami memulai perjalanan ke pelabuhan sape setelah muter muter di kota menaikkan penumpang. Banyak penumpang, sampai mini bus menjadi sangat sesak. Ada bule yang protes karena sudah tidak ada tempat lagi buat penumpang di bus itu tapi ada juga bule yang senang dengan penuhnya penumpang dan memilih untuk duduk di atas mini bus sehingga menarik perhatian orang selama perjalanan 2 jam ke pelabuhan sape.

Kita sampai di pelabuhan sape sekitar jam 1 siang. Loket tiket jadi tempat pertama yang dituju karena informasi yang kami dapatkan bahwa kapal penyebrangan ke labuan bajo hanya beroperasi 1x sehari setiap pukul 9 pagi, sementara kita sampai sudah terlalu siang. Tapi sepertinya kita lagi beruntung, karena ramainya penyebrangan pada bulan bulan itu, kapal ferry ke labuan bajo beroperasi 2 kali, jam 9 pagi dan 3 sore. Perjalanan gw ke labuan bajo tinggal selangkah lagi.

P_20140826_161724
Pelabuhan Sape, NTB

Kapal tiba pas sekitar jam 3 sore tapi orang kapal bilang kapal itu masih harus menunggu penuh buat berangkat. Yasudahlah selagi menunggu gw berkeling kapal itu dan menemukan gerombolan bule yang memilih buat tidur diatas kapal dengan sleping bag. Kata mereka disitu lebih tenang karena ga banyak orang. yaiyalah siapa yang mau tidur diluar diatas kapal dengan angin laut yang dingin banget. Hahh mereka aneh. Gw juga bertemu Bang Rama, seorang instruktur diving. Dia banyak bercerita tentang keindahan bawa laut komodo. Semua cerita bikin gw tambah terpesona sekaligus ngiri, karena sampai saat ini gw ga punya lisensi diving, jadi ga bisa diving kayak dia bertemu taman laut komodo yang lebih dalam. Sedih. Setelah sunset indah dan hari yang mulai gelap kapal kami akhirnya berangkat, 8 jam perjalanan terakhir menuju labuan bajo di tanah flores.

P_20140826_173730
Sunset pelabuhan Sape

Komodo : Teman Baru di Jember Fashion Carnival (Part 2)

Komodo : Teman Baru di Jember Fashion Carnival (Part 2)

<< Baca part 1 disini

Mata gw masih berat karena ngantuk yg gw tahan, gw ga bisa tidur malem itu. Setelah menunggu subuh gw mulai keluar dari masid agung jember untuk berkeliling alun alun persis di depannya. Sudah ada beberapa panitia yang menyiapkan beberapa perlengkapan untuk acara puncak Jember Fashion Carnival (JFC) hari itu. Gw berkeliling beberapa kali di alun alun itu, sungguh momen nostalgia banget. Waktu gw masih bocah gw dateng tiap minggu pagi ke tempat itu dianterin bokap buat latihan sepak bola di salah satu SSB legendaris, PDAM. Mengejar mimpi masa kecil buat jadi pesepakbola profesional. Sekarang gw ga lihat lagi anak anak SSB itu, mungkin mereka pindah lapangan latihan atau mungkin sudah bubar ? Ada dari kalian yang juga ikut SSB itu ? haha. Selain itu gw berharap ketemu 1-2 temen lama gw yang mungkin sedang olahraga pagi atau jalan jalan santai di tempat itu tapi gw ga nemu satupun, mungkin mereka sedang berolahraga didalam dunia mimpi masing masing. Akhirnya perut keroncongan gw membawa gw ke seorang ibu ibu yang menjual pecel yang jawa timur banget, beda rasanya sama pecel di warung lumintu deket kampus gw. haha

Screen Shot 2014-12-29 at 4.13.54 PM
Sunrise alun alun jember

Waktu jalan balik ke masjid agung, gw ngeliat nis uda keluar dan berjalan sama seseorang yang belum gw kenal. Katanya mereka berkenalan waktu sama sama tidur di dalam masjid. Ohya namanya mbak tea, seorang traveler juga yang jauh jauh datang dari surabaya ke jember buat ngeliat JFC. Mbak tea adalah traveler yang lebih pro daripada kita, dia uda keluar negeri, ke china. sudah jauh lebih berpengalaman. Salut deh mbaknya.

Kita bertiga kemudian mulai menghampiri spot foto yang banyak dikerumuni orang dan ada banner JFC yang gede banget.  Gopro gw mulai beraksi mengabadikan moment selfie kita bertiga. Belum puas berfoto dateng lagi 2 orang traveler yang ngajakin foto bareng, mereka juga dateng ke jember untuk melihat JFC. wah lengkap sudah personel power rangersnya. Tuhkan, temen baru itu ada dimana dimana. Maka pagi itu kita habiskan berlima sambil menunggu acara JFC dimulai.

Cuaca hari itu sangat terik, orang orang sudah mulai berkumpul di alun alun, beberapa dari mereka mulai masuk ke area utama yang disediakan tempat duduk dan tenda untuk melihat pawai jember fashion carnival. Daripada harus berdiri dipinggir jalan dan panas panasan mending disitu aja nontonnya. Tapi masalahnya ga semua orang bisa masuk ke area itu, cuma undangan dan orang yang sudah mendaftar yang boleh masuk ke area dengan menunjukkan ID khusus ke panitia. Gw inget gw dulu pernah mendaftarkan diri sebagai photografer wisatawan beberapa bulan lalu di website JFC, setelah gw cek ternyata nama ada, dapetlah 1 ID card buat masuk, tapi 4 orang anggota power ranger yang lain belum dapet. Mas jo dan temennya, ngebet banget pengen masuk, sementara mbak tea dan nis pasrah aja kalau emang harus nonton dipinggir jalan sambil panas panasan. Tapi setelah sabar menanti dan berkat rayuan maut dari mas jo ke panitia, 4 orang lainnya akhirnya mendapatkan ID untuk masuk ke area khusus itu. Kita masuk ke area itu dengan perasaan senang karena ga semua orang bisa masuk sana. Rezeki traveler soleh. Dan inilah kami berlima.

DCIM106GOPRO

Jember Fashion Carnival adalah sebuah acara fashion yang unik karena menggunakan jalanan kota sebagai catwalknya, panjangnnya ga tanggung tanggung, 5 KM, dari pusat kota jember di alun alun sampai ke GOR kaliwates. kebayang kan beratnya perjuangan para model yang berjalan sejauh itu. Kostum kostum yang digunakan para model pun sangat unik, disesuaikan dengan tema JFC pada tahun itu, Ada yang bertema api, salju, hutan, bahkan tema india indian juga ada. Temanya ga cuma mengambil dari budaya indonesia aja, tapi juga dunia. Karena itu JFC kemudian menjadi salah satu acara fashion carnival yang wajib dikunjungi. Pengunjungnya pun bukan hanya wisatawan lokal, wisatawan asing pun mulai banyak yang datang untuk melihat juga beberapa media baik dalam maupun luar negeri yang meliput event ini. Selain itu JFC kemudian menjadi pelopor muncul munculnya festival festival serupa di daerah lain. Pada JFC yang gw datengi waktu itu bukan cuma jember saja yang berpawai, tapi daerah daerah juga datang untuk meramaikan pawai dengan kostum kostum untuk dari daerah mereka. Bangga deh jadi anak jember. wkwkw

Gw sangat puas dengan acara JFC pertama gw waktu itu. (gw lahir dan besar dikota itu tapi baru ketika gw berumur 21 tahun gw akhirnya baru nonton acara terbesar dikota kelahiran gw itu secara langsung. aneh) Kostum kostum yang dipakai peserta keren keren banget dan yang bikin gw bingung, gimana cara bikinnya, padahal semua bahan bahan itu dibuat dari bahan bahan bekas. Mas jo dan temannya, mbak tea dan nis ga pernah berhenti untuk membidikkan kamera masing masing ke arah peserta pawai untuk mengabadikan moment tersebut. Mereka semua juga sama terpukaunya seperti gw. Mas jo dan beberapa fotografer lain bahkan sampai harus memanggil peserta agar menoleh ke arah mereka agar mendapatkan hasil foto yang lebih baik. Gw ga terlalu puas dengan foto foto yang gw ambil. karena si gopro ga cocok dengan medan yang seperti ini. Lain kali gw harus bawa DSLR buat dapetin foto foto yang lebih yahud. Acara kemudian ditutup dengan rombongan kostum dari daerah lain, para penonton kemudian mulai menjadi liar dan memasukin jalanan area catwalk untuk berfoto dengan peserta pawai yang tersisa, ga terkecuali kita berlima. Sungguh acara yang ramai. Tahun depan harus dateng kesini lagi.

DCIM106GOPRO

IMG_4951

Wait, cerita JFC mulu, terus ke komodonya gimana ?? hahaha. Sebenernya gw sama nis sudah memantapkan pilihan untuk pergi malem itu ke banyuwangi menggukanan kereta api. Pilihan yang sangat sulit karena mas jo dan mbak tea terus merayu kita berdua agar menunda keberangkatan kita dan menambah 1 malam lagi di jember. Apalagi nyokap yang tau gw lagi jember nyuruh gw buat ngecek rumah kontrakan disana. Gw sempet galau antara berangkat atau menghabiskan malam bersama mereka. Saling sharing tentang traveling, apalagi mereka bertiga sudah sering traveling bahkan ke luar negeri sepertinya seru. Ah tapi no, Terima kasih buat kesenangan bersama hari itu dan pertemanan baru yang kita buat juga di hari itu. Dan semua tips tips travelingnya. Suatu hari kita pasti bertemu lagi. Gw harus tetep berangkat karena komodo terus memanggil. haha

Lanjut baca part 3 yuk >>>

Komodo : Show Must Go On (part 1)

Komodo : Show Must Go On (part 1)

Kalian pasti tau komodo dong, si hewan yang masih hidup semenjak jaman prubakala yang dulu temenan sama t-rex, brontosaurus dan jenis dinosaurus lainnya. Hewan yang jadi daya tarik sebuah kawasan di selatan Indonesia. Dan seenggaknya sekarang jadi salah 1 dari 7 keajaiban dunia baru. Kalau masih belum tau, dulu waktu kecil pasti dengerin lagu karangan kak seto, yang liriknya “macet lagi macet lagi, gara gara si komo lewat”. Itu juga komodo tapi versi imutnya. Nah di tulisan ini gw mau nyeritain perjalanan gw bertemu langsung dengan si Komo versi aslinya di habitat aslinya pula yang super duper keren banget sampe tingkat surga. Pulau Komodo.

Awalnya gw ga kepikiran buat jalan jalan ke tempat ini, you know lah biaya buat kesini tu rada ga cocok buat mahasiswa penggangguran kayak gw. Perjalan ke lombok awal tahun waktu itu aja uda sangat menguras uang tabungan, dan sekarang perjalan ke komodo ini butuh beberapa kali lipat dari pada itu. Tapi keinginan buat menginjakkan kaki di pulau eksotis itu ga pernah padam. Mungkin faktor gw pernah tinggal di kupang, ibukota Nusa Tenggara Timur, provinsi dimana pulau komodo itu berada menjadi alasan keinginan kuat buat pergi sana. Gw penasaran dengan wujud asli komodo yang sering gw liat setiap gw pulang sekolah dulu di depan kantor gubernur NTT, ya di depan kantor itu berdiri dengan gagahnya patung hewan kebanggaan masyarakat NTT tersebut. Patungnya aja sangar banget (sangar=keren) gimana kalau ngeliat aslinya. Dan kemudian tuhan menjawab semua keinginan gw itu, lewat sebuah panggilan magang di sebuah perusahaan jaringan TV di jakarta, gw dapet cara buat kesana. Thanx God, Thanx Fox. (Jadi jangan putus asa buat kalian, dimana ada niat disitu ada uang disitu ada jalan jalan. haha)

Terus dengan siapa gw jalan jalan kali ini ? Awalnya gw pengen gw jalan lagi sama temen temen gw waktu ke lombok januari kemaren, Asep, Acin, Ridi, Nis, Iwit. mereka uda klop banget men buat jalan jalan bareng. (Kalian bisa baca cerita di lombok waktu itu disini.) Maka gw hubungilah mereka satu satu, setelah perdebatan alot dan penawaran yang menggoda mereka, ternyata cuma nisrina yang bisa berangkat. Jadi ya cuma berdua aja kita berangkat. Berdua ga berenam lagi. Gw uda koar koar di seluruh socmed yang gw punya buat ngajak  temen temen gw yang lain tapi yang berkomitmen dengan waktu, uang dan senang senang ya cuma kita berdua. Yasudahlah Show Must Go On kata orang, berdua pun tetep jalanin, toh nanti emang ketemu teman baru selama perjalanan kesana gw pikir.

Tujuan udah, temen jalan udah, tiket transport udah, semua rencana sudah disusun dengan sempurna. Perjalanan pun kita mulai dari stasiun kiara condong, bandung. Tapi lagi lagi tuhan berkehendak lain. Rencana gw buat saling trip ke komodo dari pulau lombok, menikmati hidup dikapal dengan segala fasilitasnya, mengunjungi beberapa pulau eksotis di sumbawa, dan pada akhirnya sampai dengan mudah di pulau komodo semuanya sirna ketika sebuah SMS dari agent tour siling trip yang gw pesen mengatakan “maaf pak, karena cuaca yang buruk dan tidak adanya ijin dari syek bandar maka perjalanan anda kami cancel, semua uang yang sudah dibayar akan kami kembalikan secepatnya”. JEDERRRRRRR. rasanya kayak petir nyamper jauh kedalam hati lo, rasa sakitnya mungkin ga separah waktu cewek nolak lo tapi rasa paniknya beribu ribu kali lipat daripada itu. Saking paniknya gw sampe ga bisa ngomong banyak dan pura pura tetep santai duduk dikereta menanggapi kabar buruk itu. Padahal selama didalam kereta perjalanan ke banyuwangi itu terjadilah pergulatan hati  diantara gw dan nisrina, Gimana ni lanjut jalan ga ? Terus kesana naik apa ? Kita ga tau transportasi kesananya lo ? Kata orang bisa berhari hari lo perjalan darat ke labuan bajo ? Masa kita mau naik pesawat ? Duh gimana ni gimana dong.

Dan akhirnya solusi dari semua itu adalah Jember Fashion Carnival, lohhh ga jadi ke komodo nih ? bukan bukan, pada akhirnya kita berdua memutuskan berhenti sejenak di kota Jember. Kebetulan ada sebuah acara carnival tahunan yang cukup besar akan diselenggarakan di kota ini. yahh kota kelahiran gw. haha. Gw malah ngebolang di kota gw sendiri waktu itu tengah malem berdua sama nis, duduk kebingunan sambil minum STMJ di alun alun dan kembali memikirkan bagaimana caranya tetep ngelanjutin perjalan kita yang masih jauh ke labuan bajo. Hal pertama yang dipikirkan waktu itu adalah gimana nyebrabg ke balinya. Ada banyak opsi waktu itu, naik travel, bus atau kereta tapi kita belom nentuin pilihan. akhirnya malem itu kita habiskan dengan numpang tidur di masjid sebelah alun sembari menunggu Jember Fashion Carnival siang harinya. bersambung…….

Lanjut baca part 2 yuk >>>

700 Ribu Bisa Bawa Kamu ke Labuan Bajo, Taman Nasional Komodo

700 Ribu Bisa Bawa Kamu ke Labuan Bajo, Taman Nasional Komodo

Labuan Bajo, itu lo kawasan di ujung barat provinsi Nusa Tenggara TImur yang jadi pintu gerbang kalau kita mau mengunjungi sebuah taman nasional yang jadi salah 7 keajaiban dunia, dimana di tempat itu ada peninggalan masa dinosaurus yang masih hidup. KOMODO ! Kali ini gw belum nyeritain gimana petualangan gw selama disana, yang sekarang gw mau ceritain adalah gimana gw akhirnya sampai di labuan bajo setelah perjalanan panjang selama 5 hari, dari ibukota negara kita tercinta Jakarta. dan kabar baiknya buat kalian yang ga punya banyak uang buat bayar pesawat terbang atau ngebayar agen tour. kalian tetep bisa kesana karena gw sendiri cuma ngabisin uang 700 ribu buat berangkat dari Jakarta ke labuan bajo. Murah kan ?

1. Jakarta – Bandung (Rp 50.000)

Gw mulai perjalan dari Jakarta ke bandung karena gw harus nyamperin temen gw dulu, maka Baraya Travel lah yang jadi pilihan gw, dengan modal fotokopian KTM (kartu tanda mahasiswa) tiket travel bisa kebeli dengan harga 50 ribu saja. muyah. hehehe

2. Bandung – Surabaya (Rp 50.000)

kereta menjadi pilihan untuk kali ini, karena jauhnya bandung surabaya ga mungkin dong naik travel. maka kereta ekonomi pasundan dengan harga tiket 50 ribu lah yang mengantarkan dari bandung menuju surabaya. Berangkat dari dari stasiun kiara condong Bandung jam 6 pagi dan menghabiskan 12 jam lebih di atas kereta (emang harus sabar kalau naik kereta) maka sampailah di Kota Pahlawan surabaya jam 8 malam

3. Surabaya – Jember (Rp 100.000)

Setelah turun dari kereta pasundan, gw waktu itu cuma punya waktu istirahat, makan, nyantai nyantai, dan ngerasain udara surabaya selama 1 jam, karena kereta berikutnya akan membawa gw ke kota jember. Sebenernya kalian bisa langsung naik kereta dari surabaya ke banyuwangi tanpa berhenti dulu di jember tapi dalam kasus ada suatu insiden yang membuat gw dan temen gw harus berhenti di kota ini. Ntar gw ceritain di bagian lain tentang kasus ini. hha oh ya tiket kereta surabaya jember sekitar 100 ribu, lebih mahal  daripada kereta pasundan karena ya kelasnya bisnis sih, tapi kalian bakalan lebih nyaman di kereta ini

4. Jember – Banyuwangi (Rp 30.000)

Setelah beberapa jam membolang di kota sendiri (jember itu kota kelahiran gw lo, penting ga si ? haha) bertemu dengan beberapa traveler lain, ngeliat salah satu festival fashion dunia, gw ngelanjutin perjalan ke banyuwangi naik kereta lagi, sekarang keretanya lebih murah. Cuma 30 ribu dan sepi. jadi bisa selonjoran di kereta. wkwkw. perjalanan jember banyuwangi cukup singkat kok, cuma 3 jam dan gw ngambil kereta malam jadi selama perjalanan ya isinya cuma tidur. zzzzz

5. Banyuwangi – Bali (Rp 6.000)

kalau kalian sampai di stasiun banyuwangi dan pengen langsung nyebrang kapal ferri dari pelabuhan ke ketapang ke gilimanuk. kalian tinggal jalan kaki dari stasiun ke pelabuhan. Deket banget loh, cuma 300 meter. Jangan mau ditawarin bapak bapak yang nawarin mobilnya buat nganterin ke pelabuhan. mahal. bisa dimintain 50 ribu. Padahal deket banget, kan sayang duitnya. Penyebrangan kapal ferri sendiri cuma 6 ribu rupiah. Murah ya ? Bahkan harga Es Shanghai yang terkenal di kampus gw masih lebih mahal dari biaya nyebrang dari pulau jawa ke pulau bali. haha

6. Bali-Bima (Rp 350.000)

Jpeg

Kenapa di atas gw nulisnya langsung bali – bima karena secara kebetulan bus yang gw naikin di pelabuhan gilimanuk yang awalnya cuma gw pake buat ke denpasar ternyata bisa nganterin gw ke Bima, Nusa Tenggara Barat. Yasudah dengan uang 350 ribu kita bisa ke bima, dan ga perlu tambahan uang lagi buat bayar kapal nyebrang dari bali- lombok dan lombok- sumbawa. dapat jatah makan 2 kali pula. Terus ngerasain overland pulau sumbawa yang pemandangannya beda banget sama pulau jawa juga bisa jadi pengalaman seru. Tapi kalian harus sabar banget naik bus ini karena perjalanan selama kurang lebih 24 jam, yang gw rasain si kurang lebih 24 jam karena ada insiden ban pecah yang membuat perjalanan berhenti selama 10 jam. Ini bikin bete si tapi seru juga kejebak ditengah jalan yang kanan kirinya hutan gelap ga ada apa apa yang bisa aja ada harimau iseng atau selompok Zombie yang datang menyerang (ini cuma khayalan). Pokoknya kalau mau overland dari bali sampai bima kalian cari bus yang namanya Titian Mas. oke ? 😉

7 . Bima – Sape (Rp 25.000)

Selamat datang di kota bima !! Setelah 24 jam di bus dari bali gw sampai juga di Bima, kota ini keren si menurut gw soalnya jalan masuk kotanya tu ngelewatin jalan pinggir laut gitu. haha. Oke bus yang gw tumpangi dari bali berhenti di teminal kota bima, dari sini gw, temen gw, temen temen baru gw yang ketemu di bus dan beberapa rombongan bule yang juga ketemu di bus akhirnya digiring oleh bapak bapak yang menyuruh kita naik ke angkutan umum miliknya. mobil elf gitu tapi bentuknya lucu, bagian depan mobilnya kayak moncong gitu. Dengan 25 ribu mobil itu akan membawa kita ke pelabuhan sape, pelabuhan terakhir tempat penyebrangan ke labuan bajo. waooo uda deket

8. Sape – Labuan Bajo (54.000)

Jpeg

Inilah pelabuhan sape, tempat kapal ferri yang akan mengantarkan kita ke labaun bajo. kalau penyebrangan bayuwangi – bali cuma 30 menit, bali lombok lumayan lama sekitar 4 jam maka penyebrangan sape – labuan bajo memakan waktu 2 kalinya, yaitu 8 jam. haha kebayangkan mau ngapain di kapal selama jam ? kapal penyebarang ke labuan bajo ini harga tiketnya 54.000 ribu biasa berlayar 1 hari sekali berangkat jam 9 pagi namun sepertinya gw beruntung saat itu karena jadwal kapal jadi 2x sehari dan gw bisa naik kapal ke labuan bajo sore itu tanpa harus nunggu besok harinya. Tapi nunggu kapal berangkat disini juga lama si, karena nunggu sampai kapal penuh, gw naik kapal jam 4 dan baru berangkat jam setengah 7. Sekali lagi kesabaran harus diutamakan.Hosh

9. Labuan Bajo – Finish

Jpeg

Setelah 8 jam di atas kapal, akhirnya gw menginjakkan kaki gw pertama kali di labuan bajo saat hari masih gelap, sekitar jam 3 pagi kalau seingat gw. Yeee selamat datang di pintu gerbang surga diselatan Indonesia. Dari sini kalian mulai lah hunting kapal buat ngelilingi Taman Nasional Komodo atau kalian mau leha leha sebentar menginap semalam di hotel. tenang aja banyak hotel murah kok disini. Atau mau menikmati sunset di labuan bajo terlebih dahulu, cobalah ke cafe paradise, that is the best place to enjoy sunset. Enjoy Labuan Bajo, Bro 😀

Jpeg

Moga @adiangga7